Kamis, 12 Juli 2012

Hutan Sancang Yang Tak Tersentuh

Berawal dari rencana tahunan Tim Ekspedisi KSP (Kursyi Seukeut Paningal) untuk tadabur alam di hutan sancang. Maka pada tanggal 15 - 17 Juni 2012 Saya beserta Tim KSP melakukan expedisi Hutan Sancang di daerah Kabupaten Garut.

 Karang Di Pantai Sancang
 Tim KSP

Lingkungan Alam Fisik
Hutan Sancang merupakan hutan alami, dan terletak di bagian selatan Kabupaten Garut (berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya), tepatnya di Desa Sancang Kecamatan Cibalong dan memiliki luas 2.157 ha. Wilayah ini berada di ketinggian 0-3 m di at as permukaan taut, dan mempunyai konfigurasi umum tahan yang datar hanya terdapat tebing-tebing curam di sebagian pesisir pantai, khususnya di daerah sebelah timur yaitu wilayah Karang Gajah.

 Karang Gajah

Di hutan ini tidak terdapat pencemaran (air, tanah, udara, sampah atau vandalisme), akan tetapi sering terjadi penebangan liar, perambahan hutan dan penjarahan/pencurian kayu, khususnya kayu meranti merah yang tergolong tumbuhan langka. Perambahan hutan tersebut telah menurunkan tingkat dan kualitas lingkungan Hutan Sancang dan menyebabkan kerusakan yang cukup serius. Pada saat ini perusakan Cagar Alam Hutan Sancang telah mencapai ? 200 ha, hal tersebut, juga sangat berpengaruh bagi kelangsungan ekosistem setempat. Apabila dilihat dari segi visabilitas, hutan Sancang memiliki tingkat pandang yang bebas dengan panorama alam yang indah dan eksotis, namun apabila berada di dalam hutannya, maka akan sulit untuk melihat kearah pantai karena susunan tumbuhan/pepohonan di Hutan Sancang sangat rapat.

Pantai Ci Pangisikan

Daya tarik utama yang terdapat di cagar alam ini adalah hutan yang masih asri dengan ekosistem yang unik dan pemandangan alam indah. Di hutan ini terdapat hutan bakau, sungai, berbagai jenis flora dan fauna, dan gugusan-gugusan batu yang menimbulkan panorama alam yang unik. Flora dominan yang terdapat di Hutan Sancang antara lain pohon ketapang, pohon bakau, tumbuhan Sorea, palahlar (dipterocarpus spee.div), serta jenis tumbuhan / flora pantai seperti agar-agar laut (gracilaria,SP1, rarnbu karang (afluda Mutica), paris (mycrophyllum bracilieneis), kades (gelidium lam) dan juga flora lain yang beragam jenisnya termasuk pohon meranti merah dan pohon Kaboa (dipteroearpus gracilis) yang langka. Sedangkan fauna yang dominan di hutan ini antara lain banteng (bos sonda/cus), macan tutul, monyet, lutung, burung merak (papo mut/eus), dan binatang umum lainnya.

Adapun batas alam dari hutan Sancang ini adalah sebagai berikut:      
Utara        : Perkebunan karet Mira-mare
Selatan      : Samudra Indonesia
Timur        : Sungai Cikaengan

Hutan Sancang yang merupakan salah satu cagar alam di Indonesia yang bertaraf Internasional ini belum tersentuh oleh fasilitas pariwisata secara khusus. Untuk fasilitas penunjang di Hutan Sancang hanya terdapat 1 pos jagawana serta petugas yang beljumlah 180 orang.
Untuk aktivitis yang dapat dikembangkan di Hutan ini adalah: tracking, fotografi, menelusuri hutan, penelitian ekosistem alam, memancing, berkemah, dan aktivitas-aktivitas yang tidak merusak dan mengganggu ekosistem hutan. Adapun mayoritas pengunjung yang datang ke Hutan Sancang ini berasal dari Garut, Bandung dan Jakarta.
Landasan hukum kawasan sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 116/Um/1959 tanggal 1 Juli dengan luas wilayah laut sekitar 150 ha dan ini dikelola oleh Departemet Kehutanan.



 Pantai Ci Pangiskan
 Katapang Doyong
Sungai Ci Pangisikan

Aspek Khusus
Hutan Sancang adalah hutan yang dilegendakan sebagai tempat tilem (tempat hilangnya) Prabu Siliwangi. Di hutan ini juga terdapat pohon Kaboa (mirip dengan pohon bakau/Mangrove) yang menurut kepercayaan setempat merupakan penjelmaan para prajurit Pajajaran yang setia kepada Prabu Siliwangi. Oleh karena itu hutan ini dipercaya sebagai hutan keramat yang memiliki daya magis bagi kalangan masyarakat lokal. Nama Sancang yang tersusun dari huruf-huruf SANCANG dipercaya memiliki arti khusus, yaitu :
  • S mempunyai arti : Sasakala asal usul carita sesepuh urang-urang sadaya, yang berarti Hutan Sancang merupakan tempat asal usul nenek moyang kita semua.
  • A rnempuilyai arti: Anu luhur tur ngahiang, yang berarti daerah Sancang adalah daerah keramat dan sejak zaman dahulu sudah dikenal.
  • N mempunyai arti: Nyata sarta talapakuran tah ku aranjeun manusa, yang berarti Hutan Sancang adalah nyata dan pertu untuk dikaji oleh setiap manusia.
  • C mempunyai arti: Cacandran carita sesepuh urang sadaya, yang berarti Sancang adalah asal usul cerita tentang nenek moyang kita semua.
  • A yang kedua mempunyai arti : Aya nya carita Pasundan / Padjajaran, yang berarti asal-mula dari kerajaan Pasundan dan Padjajaran.
  • N mempunyai arti: Negri Padjajaran tilas Siliwangi, yang berarti Hutan Sancang merupakan salah satu wilayah negeri Padjajaran peninggalan Siliwangi.
  • G mempunyai arti: Goib di Sancang Pameungpeuk Garut, yang berarti Hutan Sancang mempunyai cerita gaib dan setiap manusia harus mempercayai hal gaib seperti Tuhan YME yang sifatnya gaib.
Seperti pada kawasan konservasi umumnya, tidak ada sarana pariwisata di hutan ini, baik yang berupa fasilitas akomodasi ataupun rumah makan, tetapi apabila pengunjung ingin bermalam dapat menggunakan fasilitas akomodasi terdekat yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk. Untuk fasilitas rumah makan juga terdapat di Kecamatan Pameungpeuk. Adapun jarak yang akan ditempuh sekitar 13 km dari pusat pemerintahan kecamatan.

 Menuju Goa Mesjid
 Jalan Menuju Goa Mesjid
 Depan Goa Mesjid
Depan Karang Gajah

Aksesibilitas Menuju Objek
Objek wisata ini beqarak 2 km dari pusat Kecamatan Pameungpeuk, 20 km dari kota Kabupaten Garut. dan 180 km dari Bandung. Objek ini dapat dicapai dari dua tempat, yaitu Pameungpeuk dan pantai Cijeruk Indah. Untuk mencapai ke sana, dari Pameungpeuk pengunjung dapat menggunakan bus ke jurusan perkebunan karet Mira-Mare yang rutenya melalui pinggir kawasan dengan tarif Rp.3.000/orang, atau angkot dengan tarif Rp.4.000/orang. Apabila menggunakan ojeg, tarifnya Rp.7.500 dari Pameungpeuk dan Rp. 3.500,- dari pantai Cijeruk indah.
Bus yang melalui daerah ini hanya 3 bus/hari. Jalan menunju ke hutan ini adalah kelas jalan kecamatan dan dengan lebar jalan 3 m, dan jalan desa selebar 2,5 m, serta jalan setapak (foot trail) selebar 0,5 m. Pada umumnya kondisi jalan dalam keadaan sedang diperbaiki. di antaranya dalam kondisi rusak, jalan kelas V sepanjang 75 km dengan kondisi rusak. Jembatan berjumlah 5 buah jembatan beton sepanjang 27 m.

Rabu, 11 Juli 2012

Sawarna The Hidden Pradise

Pada tanggal 25-27 Mei 2012 saya beserta rombongan melakukan perjalanan ke sebuah Desa yang berada di Provinsi Banten yaitu Desa Sawarna yang konon memiliki keindahan Pantai yang indah. Dengan rasa penasaran dan rasa tak sabar setelah banyak racun yang masuk akan keindahan Desa Sawarna yang saya dapet di internet (Racun Paling Ganas) dan teman-teman yang pernah ke sana. Untuk menuju ke sana ada dua jalur yang bisa di lalui :
1. Jalur Jakarta - Ciawi - Sukabumi - Pelabuhan Ratu - Sawarna.
2. Jalur Jakarta - Banten - Bayah - Sawarana.
Saya beserta rombongan berangkat melalui jalur I. Akhirnya setelah menikmatin perjalanan yang cukup lama&melelahkan pada pukul 03.30 WIB di desa sawarna, kita pun langsung menuju penginapan yang sudah kita pesan sebelumnya "Home Stay Widi".


Tak sabar dengan keindahan Desa Sawarna saya pun langsung pergi membawa kamera dan menuju ke panatai terdekat  yaitu pantai "Ciantir". Sebelumnya saya kira di sana saya bisa melihat dan mengambil gambar Sunrise akan tetapi tidak bisa karena terhalang oleh sebuah bukit. Akan tetapi jalan-jalan di pagi itu tidak sia-sia juga karena saya bisa menikmatin suasana pantai dengan udara pagi hari yang sejuk serta saya juga bisa mengabadikan momen yang indah, sebagai berikut :



Siang hari sekitar pukul 09.30 setelah istirahat,makan dan bersih-bersih, Saya beserta rombongan pun di melanjutkan perjalanan ke Goa lalay. dalam perjalanan pun kami bisa menikmati-nya karena desa ini merupakan desa yang masih asri dan bersih. Sawah yang menghijau dan sungai yang bersih yang kami lewati sebelum kami menuju Goa Lalay.




Pada sore hari sekitar pukul 15.30 kami pun meluncur untuk menelusuri pantai ciantir menuju ke pantai tanjung layar untuk melihat Sunset di sana. suasana pantai yang bersih serta pantai yang bersetruktur batuan karang yang indah pun kami lewati.






Keesokan harinya kami pun berencana untuk mengejar Sunrise di Lagon Pari, dikarenakan kita kesiangan maka kita tidak bisa melihat full keindahan Sunrise di sana, tapi rasa kekecewaan kami pun terobati dengan keindahan yang di suguhkan oleh pantai lagon pari yang kami susuri.





Sekian kisah perjalanan Saya di sawarna. Desa ini memang indah dan mudah-mudahan alam Indonesia ini bisa lestari terus dan terus sampai anak cucu kita, amin....


Info Penginapan :
Wisma Widi (Home Stay) - 081911282912

Pulau Semak Daun Yang Damai

Berawal dari keinginan untuk menjelajahi seluruh keindahan Bangsa Indonesia ini. Saya memutuskan untuk melakukan trip ke Pulau Semak Daun yang berada dalam gugusan Ke-Pulau Seribu pada tanggal 7-8 Juli 2012. Akhirnya dengan modal browsing dan nekat saya membuat thread ajakan di Forum Travel Domestik www.kaskus.co.id . Singkatnya dari forum tersebut saya mendapat 12 orang teman untuk berangkat ke sana. Dari hasil browsing itu saya mendapatkan petunjuk route perjalanan : Pelabuhan Angke - P.Pramuka - P.Semak Daun.

 Pulau Semak Daun

Pada tanggal 7 Juli 2012 akhirnya kita berkumpul di Pelabuhan Muara Angke  pada pukul 06.00 dengan Meeting Point di Pom Bensin Pelabuhan Muara Angke. Kapal Menuju P.Pramuka berangkat pada pukul 07.00 - 08.00. Kami pada waktu itu berangkat dari Pelabuhan Angke - P.Pramuka pada pukul 08.00 dikarenakan 12 orang temen tadi baru kumpul semua pada pukul 07.30 (perasaan was-was pada saat itu dikarenakan takut tidak kebagian kapal, soalnya dari info di internet kapal berangkat pada pukul 07.00).

Dermaga P.Pramuka

Akhirnya kami tiba di P.Pramuka pada pukul 11.00. jam tersebut di luar estimasi kami karena kapal yang kami tumpangi itu sebelumnya mengantarkan penumpang dahulu ke P.Tidung. Dari Pelabuhan Angke ada dua jenis kapal :
1. Krapu (Angke - P.Pramuka)  - dikelola oleh suwasta dan di modali pemerintah
2. KM.Pribadi (Angke - P.Untung Jawa - P.Tidung - P.Pramuka - P.Panggang)- di kelola oleh pribadi rata-rata pemiliknya orang kepulauan seribu

 Tiba Di Pulau Pramuka

Setibanya di P.Pramuka kami langsung mencari tempat makan, karena perjalanan di kapal yang cukup lama&goncangan yang kencang membuat kami semua lapar.he..he... Dari dermaga P.Pramuka tidak jauh ada rumah makan Padang yang kata kami lumayan enak dan murah.

 Makan di RM. Padang P.Pramuka

Setelah kita makan kita lanjutkan sholat djuhur terlebih dahulu dan istirahat sejenak sebelum kita meluncur ke P.Semak Daun. Setelah semuanya siap kita langsung menuju ke pulau semak daun dengan ber- snorkeling  terlebih dahulu. di antar oleh Pak Paul (Ojeg Antar Pulau) dengan kapalnya yang super cepat 100m/jam 
Ha..Ha...Sumpah perahu ini lelet banget...

Pak Paul Sang Ojeg Antar Pulau

Setelah kita puas snorkeling kita lanjutkan menuju tujuan utama kita yaitu P.Semak Daun. Tapi yang lucu : pas kita dah jauh meninggalkan spot snorkeling di sana kita lupa kalau anggota kita kurang satu orang yaitu Mr.Niko...Ha..Ha..Pas kita itung ternyata benar dia yang ketinggalan dan lucunya dia gak sadar kalau dia dah ketinggalna rombongan...









Tar lagi deh di lanjutin ceritanya kapan-kapan..He..He...Pokonya banyak cerita yang menarik di sana...
Pokonya P.Semak daun adalah salah satu pulau yang indah untuk di kunjungi&dijadikan tempat camping serta untuk menghilangkan rasa stress penat dll. Serta biaya-nya lebih murah untuk membeli segala kenikmatan di sana.

Cost :
- Alat Camping (Tenda 3buah(4-5orang),Compor Gas,Gas Hi Cook,Nesting) = 292.000
- Biaya Retribusi per-orang 10.000 x 13 orang = 130.000
- Ojeg Kapal P.Pramuka - P.Semak Daun = 300.000
- Kapal Angke - P.Pramuka 32.000 (Asuransi 2.000 + Ongkos 30.000) = 416.000
- Kapal P.Pramuka - Angke 32.000 (Asuransi 2.000 + Ongkos 30.000) = 416.000

Total : 1.554.000 / 13orang = 119.538 -> di bulatkan 120.000/orang 

Info Tambahan :

CP Ojeg Kapal di Pramuka :
1. Bang Alen : 02127458042
2. Pak Paul : 087880937323

Di sana kalau sabtu - minggu ada yang jualan :
Pop Mie - 8.000
Gorengan - 2.000
Air Bersih/Galon - 5.000